News:

Selamat datang, forum telah diperbarui ke SMF versi 2.1.4, selamat menikmati

Main Menu

Artikel Terbaru

Misteri penurunan kecerahan Betelgeuse terpecahkan

Started by lordi, December 04, 2021, 06:28:33 AM

Previous topic - Next topic

lordi

Ketika Betelgeuse, bintang oranye terang di konstelasi Orion, menjadi tampak lebih gelap pada akhir 2019 dan awal 2020, komunitas astronomi dibuat bingung. Sebuah tim astronom kini telah menerbitkan gambar baru dari permukaan bintang, yang diambil menggunakan Very Large Telescope (VLT ESO) dari European Southern Observatory, yang dengan jelas menunjukkan bagaimana kecerahannya berubah. Penelitian baru mengungkapkan bahwa bintang itu sebagian tertutup oleh awan debu, sebuah penemuan yang memecahkan misteri Peredupan Besar Betelgeuse.



Penurunan kecerahan Betelgeuse—perubahan yang terlihat bahkan dengan mata telanjang—membuat Miguel Montargès dan timnya mengarahkan VLT ESO ke arah bintang pada akhir 2019. Gambar dari Desember 2019, jika dibandingkan dengan gambar sebelumnya yang diambil pada Januari di tahun yang sama , menunjukkan bahwa permukaan bintang secara signifikan lebih gelap, terutama di wilayah selatan. Tetapi para astronom tidak yakin mengapa.

Tim terus mengamati bintang selama Peredupannya, menangkap dua gambar lain yang belum pernah dilihat sebelumnya pada Januari 2020 dan Maret 2020. Pada April 2020, bintang telah kembali ke kecerahan normalnya.

"Untuk sekali, kami melihat penampilan bintang berubah secara real time dalam skala minggu," kata Montargès, dari Observatoire de Paris, Prancis, dan KU Leuven, Belgia. Gambar-gambar yang diterbitkan adalah satu-satunya yang kami miliki yang menunjukkan bahwa permukaan Betelgeuse berubah dalam kecerahan dari waktu ke waktu.

Dalam studi baru mereka, yang diterbitkan di Nature, tim mengungkapkan bahwa peredupan misterius itu disebabkan oleh selubung berdebu yang menaungi bintang, yang merupakan hasil dari penurunan suhu di permukaan bintang Betelgeuse.

Permukaan Betelgeuse secara teratur berubah saat gelembung gas raksasa bergerak, menyusut, dan membengkak di dalam bintang. Tim menyimpulkan bahwa beberapa waktu sebelum Peredupan, bintang tersebut mengeluarkan gelembung gas besar yang menjauh darinya. Ketika sepetak permukaan mendingin tak lama setelah itu, penurunan suhu itu cukup bagi gas untuk mengembun menjadi debu padat.

"Kami telah menyaksikan secara langsung pembentukan apa yang disebut debu bintang," kata Montargès, yang penelitiannya memberikan bukti bahwa pembentukan debu dapat terjadi sangat cepat dan dekat dengan permukaan bintang. "Debu yang dikeluarkan dari bintang-bintang yang berevolusi dingin, seperti ejeksi yang baru saja kita saksikan, dapat terus menjadi bahan penyusun planet dan kehidupan terestrial," tambah Emily Cannon, dari KU Leuven, yang juga terlibat dalam penelitian tersebut.

Bukan hanya akibat ledakan debu, ada beberapa spekulasi bahwa penurunan kecerahan Betelgeuse bisa menandakan kematiannya yang akan segera terjadi dalam ledakan supernova yang spektakuler. Supernova belum pernah diamati di galaksi kita sejak abad ke-17, jadi para astronom saat ini tidak sepenuhnya yakin apa yang diharapkan dari sebuah bintang menjelang peristiwa semacam itu. Namun, penelitian baru-baru ini menegaskan bahwa Peredupan Betelgeuse bukanlah tanda awal bahwa bintang sedang menuju nasib dramatisnya.

Menyaksikan peredupan bintang yang dapat dikenali seperti itu sangat menarik bagi para astronom profesional dan amatir, seperti yang disimpulkan oleh Cannon: "Melihat bintang-bintang di malam hari, titik-titik cahaya kecil yang berkelap-kelip ini tampak abadi. Peredupan Betelgeuse mematahkan ilusi ini. "

Tim menggunakan instrumen Spectro-Polarimetric High-contrast Exoplanet REsearch (SPHERE) pada VLT ESO untuk secara langsung mencitrakan permukaan Betelgeuse, bersama data dari instrumen GRAVITY pada Very Large Telescope Interferometer (VLTI) ESO, untuk memantau bintang selama peredupan. . Teleskop, yang terletak di Observatorium Paranal ESO di Gurun Atacama Chili, adalah "alat diagnostik penting dalam mengungkap penyebab peristiwa peredupan ini," kata Cannon. "Kami dapat mengamati bintang tidak hanya sebagai titik, tetapi juga dapat melihat detail permukaannya dan memantaunya sepanjang peristiwa itu," tambah Montargès.

Montargès dan Cannon menantikan apa yang akan terjadi di masa depan astronomi, khususnya apa yang akan dibawa oleh Extremely Large Telescope (ELT) ESO ke dalam studi mereka tentang Betelgeuse, bintang super raksasa merah. "Dengan kemampuan untuk mencapai resolusi spasial yang tak tertandingi, ELT akan memungkinkan kita untuk langsung melihat gambar Betelgeuse dalam detail yang luar biasa," kata Cannon. "Ini juga akan secara signifikan memperluas sampel permukaan bintng super raksasa merah melalui pencitraan langsung, yang selanjutnya membantu kita mengungkap misteri di balik angin dari bintang-bintang masif ini."

Manusia Biasa